Metode Profile Matching Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Orang Dalam Gangguan Jiwa
Isi Artikel Utama
Abstrak
Metode Profile Matching adalah salah satu teknik dalam sistem pendukung keputusan yang digunakan untuk menganalisis kesesuaian kriteria dengan standar yang telah ditetapkan. Dalam konteks penentuan status gangguan jiwa, metode ini berperan dalam mengidentifikasi individu berdasarkan kriteria kesehatan mental tertentu. Prosesnya melibatkan perbandingan antara profil individu dengan profil standar yang menggambarkan karakteristik gangguan jiwa. Kriteria yang dianalisis mencakup aspek-aspek indikatornya, yaitu; Emosi, Fisik, Perilaku dan Psikologi yang relevan dengan kesehatan mental. Metode ini mampu memberikan rekomendasi yang objektif karena menggunakan perhitungan berbasis bobot untuk setiap kriteria. Sistem pendukung keputusan berbasis Profile Matching ini dapat membantu petugas kesehatan dan pengambil keputusan di tingkat desa untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan individu dengan gangguan jiwa, sehingga dapat ditentukan intervensi yang sesuai. Dengan adanya sistem ini, proses evaluasi kondisi kesehatan mental masyarakat dapat dilakukan secara lebih akurat dan efisien. Metode ini merupakan salah satu metode dalam menentukan indikasi orang tersebut masuk sebagai odgj dengan indikatornya, yaitu; Emosi, Fisik, Perilaku dan Psikologi. Berdasarkan hasil penelitian dari 5 orang pasien yang uji dengan metode Profile Matching, hasil berikut ini secara urutan tertinggi; Pasien F nilai tertinggi yaitu 3.7, pasien R yaitu 3.4, pasien C yaitu 3.3, pasien S yaitu 3.2 dan yang terkecil adalah pasien A yaitu 3.0. diharapkan dapat meningkatkan deteksi dini gangguan jiwa, serta mempercepat tindak lanjut pengobatan atau rujukan ke layanan kesehatan mental yang lebih lanjut
Rincian Artikel
Referensi
[2] K. G. Yusrani, “Tinjauan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia : Menuju Pencapaian Sustainable Development Goals dan Universal Health Coverage,” vol. 1, no. 2, 2023.
[3] A. Z. Amalia, “BERBASIS MASYARAKAT BAGI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA ( ODGJ ) EFFORTS TO IMPROVE HEALTH SERVICES FOR PEOPLE,” no. June, 2022.
[4] F. Nuraeni, R. Erwin, G. Rahayu, and M. R. Renaldi, “Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kejiwaan Berbasis Web Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor,” pp. 620–629.
[5] H. Amnur, N. Sisma Putri, and D. Satria, “Group Decision Support System untuk Menentukan Kelayakan Penerima Bantuan Sosial dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dan Borda”, jitsi, vol. 3, no. 3, pp. 94 - 102, Sep. 2022.
[6] A. Khalik, I. Sosial, I. Pemerintahan, U. Al, and A. Mandar, “Peran dinas sosial dalam penanganan odgj ( orang dengan gangguan jiwa ) kecamatan polewali kabupaten polewali mandar 1,” pp. 179–186.
[7] G. Phylosta and H. Sulistiani, “Sistem Penunjang Keputusan Untuk Persetujuan Pemberian Pinjaman Menggunakan Metode Profile Matching Berbasis Web (Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Smpn 1 Hulu Sungkai),” J. Teknol. dan Sist. Inf., vol. 3, no. 3, pp. 49–55, 2022, [Online]. Available: http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI
[8] S. Ardiansyah, MENTAL.
[9] R. R. Kamilah, F. A. Saputri, P. Studi, and S. Farmasi, “Farmaka Farmaka,” vol. 19, pp. 54–61, 2021.
[10] I. Gunawan, “Aplikasi sistem pakar diagnosa gangguan kejiwaan”.
[11] S. Aminah, F. Sari, and M. Pratiwi, “Penerapan Metode Profil Matching Pada Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemberian Beasiswa Kurang Mampu Dan Beasiswa Berprestasi Di SMA Muhammadiyah Dumai,” vol. 13, no. 1.
[12] R. S. Putra and Y. Yunus, “Jurnal Sistim Informasi dan Teknologi Sistem Pakar dalam Menganalisis Gangguan Jiwa Menggunakan Metode Certainty Factor,” vol. 3, pp. 227–232, 2021, doi: 10.37034/jsisfotek.v3i4.70.
[13] G. Virgian, G. Putri, U. Trilogi, and J. Selatan, “Sistem Pakar Diagnosa Mental Ilness Psikosis dengan Menggunakan Metode Certainty Factor ’,” pp. 164–168.